Home » » Undisputed III: Redemption

Undisputed III: Redemption

Undisputed III: Redemption

review:Yuri Boyka telah kembali, dan siap beraksi lagi dalam sekuel kedua, Undisputed III: Redemption. Scott Adkins, seorang aktor bertubuh kekar dengan kemampuan ilmu bela diri fantastis yang sebelumnya sempat memerankan Weapon XI dalam X-Men Origins: Wolverine (2009), kembali memerankan Boyka. Adkins adalah Boyka, seperti Schwarzenegger adalah The Terminator, atau Stallone adalah John Rambo yang memang tidak tergantikan oleh siapapun. Sukses dengan peran Boyka, sepertinya karakter Boyka telah melekat pada diri Adkins. Awalnya Yuri Boyka adalah tokoh antagonis yang menjadi lawan George Chambers (Michael Jai White) dalam Undisputed II: Last Man Standing (2006). Namun tak disangka, karakter Boyka ternyata memiliki popularitas dan daya tarik yang besar. Dengan penampilan yang garang, kelincahan dan kemampuan akrobatik yang memukau mampu mencuri perhatian penonton dan memiliki penggemar tersendiri. Kini, sepak terjang Boyka bisa dikatakan dihadirkan dalam bentuk spin-off, walaupun masih menggunakan judul Undisputed dan masuk hitungan sekuel. Isaac Florentine tetap duduk selaku sutradara. Kolaborasi nama Adkins dan Florentine sudah tidak terasa asing lagi. Karena sebelumnya mereka sudah sering bekerja sama lewat salah satunya, The Shepherd: Border Patrol (2008), yang mempertemukan Jean-Claude Van Damme dengan Adkins. Tidak ketinggalan dengan sepak terjang ninja modern dalam Ninja (2009).



Melanjutkan akhir cerita sebelumnya, setelah mengalami kekalahan dan cedera lutut dari pertarungan terakhir, Boyka kini setiap harinya hanya bekerja sebagai pembersih toilet di penjara. Tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa pertarungan yang melibatkan para petarung-petarung terbaik dari segala penjara yang berbeda-beda akan digelar kembali. Mengetahui hal tersebut, jiwa petarung Boyka seakan-akan kembali terpanggil. Apalagi hadiah yang ditawarkan untuk pemenangnya sangatlah menggiurkan, yaitu kebebasan. Boyka harus berjuang kembali mengangkat martabat dan harga dirinya, dan mendapatkan kebebasan yang selama ini diinginkannya.



Perlu diingat, Undisputed III: Redemption adalah film kelas B. Seperti kebanyakan film-film kelas B pada umumnya, film ini juga tidak menawarkan kualitas cerita yang berbobot dan akting papan atas. Namun film ini cukup memberikan ‘kekuatan’ tersendiri dari alur cerita yang dihadirkan. Dari segi cerita memang biasa saja, tapi dieksekusi dengan cukup solid. Bahkan untuk ukuran sebuah film kelas B, film ini memberikan pendalaman karakter yang terbilang cukup baik. Karakter Boyka dieksplor lebih dalam lagi, dan memiliki hubungan interaksi dengan karakter-karakter lainnya. Jauh lebih baik dibandingkan peran Boyka sebelumnya. Tapi apakah cerita semata yang coba ditawarkan dalam sebuah film laga? Tentu tidak. ‘Bintang utama’ dari film ini tentunya adalah pertarungan demi pertarungan yang disuguhkan tanpa trik kamera, sling/wire, ataupun efek-efek CGI. Semua adegan aksi dilakukan murni oleh para aktor-aktor bela diri yang ada. Tentu juga tidak menarik apabila tanpa didukung dengan koreografi-koreografi yang apik. Maka nama Larnell Stovall yang sudah tidak asing lagi dengan film-film laga, hadir sebagai penata laga sekaligus stunt coordinator. Nama-nama aktor pentolan bela diri seperti Lateef Crowder (Tom Yum Goong), dan Marko Zaror (Kiltro) juga ikut mendukung demi menghadirkan pertarungan-pertarungan yang brutal dengan kualitas teratas dan menghibur. Segala gerakan-gerakan akrobatik maupun ground-fighting ditampilkan dengan sangat alami, tanpa mengurangi tingkat kelogisan yang memberikan kesan absurd.
Florentine nampaknya tahu benar selera para pecandu aksi laga dan mengerti kemampuan masing-masing aktor. Sangat terlihat bahwa Florentine memberikan kebebasan untuk para aktor agar dapat memberikan kemampuan terbaik mereka. Dari jaminan kepuasan yang diberikan, sekali lagi Isaac Florentine membuktikan bahwa ia adalah salah satu yang terbaik dalam aksi-aksi laga.


Share This :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2016 PENIKMAT FILM