Home » , » Spider-Man Homecoming (2017)

Spider-Man Homecoming (2017)

SPIDER-MAN HOMECOMING (2017)



SINOPSIS :
Waktu yang diambil dari film ini tak lama sejak peristiwa yang terjadi pada film Civil War berakhir, di mana Peter Parker sang Spider-Man kemudian diantar pulang oleh Tony Stark, sang Iron Man, dan kembali ke kehidupan sekolahnya. Dengan memberikan beberapa nasehat dan pesan, Stark pun meninggalkan kostum buatannya untuk Peter supaya bisa digunakan untuk melakukan kebaikan. Tentu saja, Peter tak ragu-ragu untuk menyimpan kostum tersebut, dengan harapan suatu waktu dirinya akan dipanggil kembali untuk menjalankan misi besar seperti yang terjadi di Berlin.



Tapi 3 bulan setelahnya, Peter tak mendapatkan pesan apapun dari Stark maupun pihak organisasi Avengers. Langkah berikutnya yang ia ambil? Menjadi pahlawan lokal di Queens setiap harinya untuk membantu mereka yang kesulitan, mulai dari menangkap maling sepeda hingga membantu seorang nenek menunjukkan jalan yang harus ditempuh. Tapi Peter menginginkan lebih dari sekedar membantu masyarakat lokal, ia memiliki keinginan untuk bisa melakukan sebuah peran besar di misi yang penting. Hingga akhirnya harapan tersebut terkabul dengan kehadiran sekelompok perampok bank menggunakan senjata aneh berkekuatan alien yang berbahaya. di mana nampaknya semua penjualan senjata tersebut didalangi oleh seorang misterius berkostum mengerikan bernama Vulture.



Siapakah Vulture dan dari mana asal senjata-senjata berbahaya yang mereka buat tersebut? Tapi lebih penting lagi, bisakah Peter Parker menyesuaikan kehidupannya sebagai Spider-Man bersamaan dengan kehidupannya sebagai remaja ABG yang masih duduk di sekolah SMA?


Peter Parker sendiri diceritakan sebagai anak sekolah SMA yang masih berusia 16 tahun. Tentu saja, kebebasannya untuk bisa menjalankan aksinya sebagai seorang superhero sangatlah berbeda dan lebih ketat dibandingkan dengan dua film Spider-Man sebelumnya. Hal ini yang lebih ditekankan oleh film Spider-Man: Homecoming, di mana Peter berjuang keras bukan untuk supaya bisa terkenal dan populer di mata masyarakat serta di mata pujaan hati, tetapi lebih bagaimana dirinya ingin membuktikan diri bahwa ia bisa menjadi seorang pahlawan berkekuatan super seperti halnya para Avengers di mata dunia, sembari menyeimbangkan kehidupan nyatanya sebagai murid yang harus bergelut dengan pelajaran dan ujian serta jam pulang ke rumah tepat waktu. Harus diakui bahwa tema yang diangkat kali ini memang berbeda dengan film-film sebelumnya, tetapi mampu memberikan sebuah hal baru yang lebih fresh dan cukup ringan untuk diterima oleh sebagian besar penonton di beragam usia. Langkah dan pendekatan yang diambil oleh pihak Sony dan Marvel Studios kali ini memang terlihat riskan, tetapi nampaknya berbuah sangat baik pada akhirnya.



 Porsi cinta-cintaan dalam film ini juga tidak sebanyak yang diperkirakan, dengan Peter memiliki senior yang ia sukai tetapi tidak mati-matian untuk mengejarnya, tetapi hanya sekedar mengagumi dari jauh dan berusaha untuk membuat perbincangan kecil semata. Porsi humor serta beragam permasalahan yang ditayangkan juga akan jauh lebih banyak diambil dari sisi anak sekolahan pada umumnya, tetapi bukan berarti terlalu berlebihan. Tentu saja yang cukup membuat menarik di sini adalah relasi Peter Parker sendiri yang berputar di sekitar keluarga dan teman-teman sekolahnya, mengingat beberapa di antaranya memang memiliki dampak yang cukup signifikan untuk perkembangan karakter si Peter entah sebagai Spider-Man atau bukan.



Hal yang cukup disayangkan adalah bagaimana Spider-Man menggunakan kekuatannya. Anda takkan melihat Spider-Man mengeluarkan jaring laba-laba langsung dari tangannya, tetapi ia harus membuatnya sendiri menggunakan solusi kimia dan harus selalu diisi ulang sendiri ketika habis. Tidak ada juga momen seperti “Spider sense is tingling” dan semacamnya, karena hampir sebagian besar adegan akan bergantung kepada kostum khusus buatan Tony Stark untuk Peter, di mana kostum tersebut memiliki beragam jenis fitur dan akses unik untuk dirinya bisa mengeluarkan kemampuan jaring laba-labanya. Tapi bukan berarti Peter tidaklah kuat, karena ada beragam adegan yang menunjukkan seberapa kuat dan gesitnya Spider-Man, disertai dengan seberapa jeniusnya Peter Parker itu sendiri. Dan, ya, tidak ada penjelasan kapan dan bagaimana Peter bisa terkena gigitan laba-laba di sini sekaligus bagaimana paman Ben meninggal dunia.Harus diakui, Spider-Man: Homecoming merupakan salah satu film Spider-Man yang sangat menarik sehingga tidak boleh dilewatkan begitu saja. Selain alur kisah yang cukup ringan dan menarik untuk disaksikan, film ini tentunya akan menghadirkan beragam adegan aksi dan baku hantam yang tak kalah menarik, terutama ketika melawan Vulture. Aktor dan aktris, yang utama maupun pendukungnya, berperan baik dan memiliki kepribadian menarik masing-masing. Dan harus diakui juga, Michael Keaton berperan sebagai Vulture cukup membuat merinding ketika sosoknya muncul di beberapa adegan.






Share This :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2016 PENIKMAT FILM