Mission: Impossible - Ghost Protocol (2011)
Posted by mahasiswa teladan
Posted on Saturday, September 16, 2017
with No comments
Mission: Impossible - Ghost Protocol (2011)
REVIW:
“Mission: Impossible – Ghost Protocol”
adalah salah-satu contoh kasus film yang tidak mengakali ekspektasi
penontonnya pada saat menonton cuplikan trailer-nya. Sebaliknya
Ethan Hunt (Tom Cruise) dan kawan-kawan kali ini sanggup melebihi
batasan ekspektasi tersebut, “Ghost Protocol” di luar perkiraan tampil
maksimal, saya mengira akan menjadi seri yang biasa saja, sama seperti
film-film sebelumnya, tapi ternyata oleh Brad Bird (The Iron Giant, The
Incredibles, Ratatouille), misi terbaru Ethan berhasil dibuat gila-gilaan.
Saya suka film-film “kartun” buatan Brad Bird, terlebih kisah robot
“segede gaban” yang bersahabat dengan manusia, yah “Iron Giant” itu film
animasi favorit saya, bisa dibilang begitu. Melihat nama seorang Brad
Bird di daftar orang yang akan menyutradarai “Ghost Protocol”, tentu
saja membuat saya penasaran, karena ini menjadi film live action
yang pertama baginya, bagaimana Brad Bird mengesekusi aksi-aksi Mr.
Ethan menjadi sebuah pertanyaan yang mendasar, membuat saya semakin
penasaran bagaimana jadinya film ini ditangan Brad Bird. Jawabannya
langsung disodori begitu saya melihat bagian pembuka “Ghost Protocol”,
di menit-menit pertamanya, film ber-bujet sekitar 145 juta dolar ini tak
menyiakan-nyiakan waktu sedikitpun, langsung memikat sedari awal.
Selanjutnya, “Ghost Protocol” akan
dijejali banyak sekali adegan aksi menegangkan yang berkomplot untuk
satu tujuan, yaitu menghabiskan nafas penonton. Adegan-adegan aksi pun
ditempatkan dengan rapih diantara cerita yang sedang bergerak cepat,
Brad Bird kali ini betul-betul membuat kita harus merasakan letih yang
sama yang dirasakan oleh Ethan. Tom Cruise yang melakukan beberapa
adegan berbahaya tanpa digantikan oleh stuntman, diusianya yang
akan menginjak 50, makin memberi kesan nyata terhadap setiap adegan
aksi yang disuguhkan di film ini. Tentu saja bertumpuk adegan aksi
tersebut dibalut oleh banyak visual efek komputer, tetapi Brad Bird
mampu menampilkan semuanya senyata-mungkin, hasilnya berapa kali film
ini sukses membuat kita menahan nafas melihat aksi berbahaya yang
dilakukan oleh Ethan dan kawan-kawan. Semua serasa real, kita
seperti diajak langsung untuk memanjat ketinggian gedung pencakar langit
Burj di Dubai, yup gedung paling tinggi di dunia itu, saya sepertinya
langsung phobia ketinggian setelah menonton film ini, karena
kamera begitu mahir memanfaatkan setiap ruang dan lanskap untuk
menghadirkan ketegangan dengan level mengasyikkan, sekali lagi di
ketinggian yang membuat nyali Spiderman pun akan langsung ciut untuk
melompat.
“Ghost Protocol” bukan saja memikat dari segi action-nya saja, adegan-adegan aksi itu pun mampu saling bahu-membahu dengan cerita yang dibuat tidak kacangan,
ceritanya padat, tidak basa-basi, dan diceritakan dengan jelas diatas
alurnya bergerak dengan cepat. Film ini tidak memberi sedikitpun ruang
bagi penonton untuk bersantai, karena Ethan dan kawan-kawan pun memang
tidak punya waktu untuk berjemur di pantai, bagaimana tidak terburu-buru
ketika ancaman “kiamat” ada di depan mata dan IMF dituduh biang keladi
aksi teroris yang meluluh-lantahkan Kremlin. Tanpa bantuan, Ethan dan
apa yang tersisa dari IMF harus berlomba dengan waktu, menemukan biang
kerok sesungguhnya dan juga menghentikan “kiamat”. Tentu saja tidak akan
mudah bagi Ethan untuk menyelesaikan misinya, termasuk misi untuk
menghibur seisi bioskop. Kata “menghibur” memang jadi misi utama film
ini, dan Brad Bird merangkai kata tersebut dengan benar, menyelesaikan
misinya dengan rapih dan menyuguhkan sebuah film yang menghibur, baik
dari sisi yang sedang menyampaikan cerita dan juga sisi yang sedang
“menceritakan” deretan aksinya.
0 komentar:
Post a Comment